HOBBY BARU

by - October 02, 2018

Hari ini hari rabu, dua hari setelah hari senin, sehari sebelum hari kamis. Aku bangun pagi, niat mau beli macam-macam tanaman ke penjual tanaman hias, untuk ditanam di kebun belakang rumah. Maklum, sekarang aku punya hobby baru, menanam tanaman, maunya sih ganti hobby lagi jadi menanam saham, tapi sahamnya yang nggak mau ditanam.

Aku sudah bangun tapi tidur lagi, karena ternyata di luar masih dingin, mas-mas penjual tanaman juga pasti belum bangun, aku yakin itu. Tiba-tiba ada suara mesin di belakang pekarangan rumah, ada orang bajak sawah, syukurlah bukan bajak laut. Aku bangun lagi karena kasihan bapak yang bajak sawah nggak ada yang nemenin, tapi nggak jadi deh aku temenin, bapak petaninya juga nggak mau ditemenin. Sudah jam sepuluh pagi, aku tahu itu karena jarum jam paling pendek menunjuk ke angka  'X' (X adalah angka romawinya sepuluh).

Penjual tanamannya pasti sudah bangun kalau jam segini, biar pun kami nggak janjian bangun bareng. Aku mandi dulu biar wangi biar nanti dikasih harga murah. Tapi nggak jadi mandi akunya, mas penjual tanamannya palingan juga belum mandi, kan nggak adil aku mandi dia nggak.

Aku sudah siap jalan menuju ke kompleks penjual tanaman hias, aku tahu aku siap karena aku sudah pakai celana dan kaos, sendal jepit juga iya. Oya aku nggak jadi jalan, jadinya mengendarai sepeda motor supaya cepat jalannya, kata Pak Kasir. Pak kasir itu manusia berjenis kelamin laki-laki (kalau dilihat dari kumisnya) yang pernah mengantarkan pohon Ketapang Kencana ke rumah.

Nggak terasa sudah sampai di sini, di sini di tempat dagang tanaman pinggir jalan, di jalan sebelum Bypass I.B Mantra, di tempat kalian sering kena tilang. Kok cepat sampainya? Iya karena tidak lambat. Kok tidak lambat? Karena di jalan tadi tidak ada yang menghambat. Aku melihat-lihat berbagai jenis tanaman di sini, boleh sih di pegang, cuma aku mau melihat-lihat saja. Sambil menyiram tanaman Mas'e menyapa.

Mas'e: Silahkan dipilih-pilih dulu Mas.

Orang Ganteng: Iya mas, oya waktu ini saya beli tanaman di sini, baru seminggu saya tanam kok langsung mati sih mas? Mas kasih saya tanaman palsu ya? Jangan-jangan Mbak'e juga Mas kasih cinta palsu (sambil melirik ke istrinya Mas'e).

Mas'e: Mas beli tanaman apa memangnya?

Orang Ganteng: Itu lho yang daunnya kaya daun pisang tapi buahnya kata Mas nggak boleh dimakan.

Mas'e: Ohh pisang hias Helikonia (benarnya: Heliconia)?

Orang Ganteng: Iya itu dah Mas Heligukgukguk, kok bisa mati ya Mas?

Mas'e: Habis Mas tanam langsung Mas siram nggak?

Orang Ganteng: Emangnya harus disiram ya Mas?

Mas'e: Lah iya kalau nggak disiram ya mati Mas lama-lama.

Orang Ganteng: Lho kok saya yang mati?

Mas'e: Tanamannya Mas yang mati.

Orang Ganteng: Ohh pantesan,  dari pertama emang nggak pernah tak siram Mas, takut tanamannya basah.

Mas'e: Owalah Mas, mbokk tanamanne tetep disiramlah Mas, biar seger.

Orang Ganteng: Iya ya Mas nanti saya siram biar hidup lagi dia.

Mas'e cuma tersenyum sambil memberi kode buntut ke temannya, kode untuk membantunya mengangkat tanaman, sebenarnya sih Mas'e minta aku yang bantu, tapi aku nggak mau, takut dikasih bayaran nanti, kan enak. Sambil menunjuk ke arah tanaman yang daunnya lebar selebar jidatnya si Mas'e, aku berkata:

Orang Ganteng: Ini apa namanya Mas?

Mas'e: Itu Kuping Gajah Mas.

Orang Ganteng: Kuping Gajah? Kasihan ya Mas gajahnya?

Mas'e: Kok kasihan?

Orang Ganteng: Mas nggak kasihan emangnya sama gajahnya? Kupingnya Mas jual di sini.

Mas'e: ha ha ha hak hah hak (anggap saja Mas'e ketawa).

Orang Ganteng: Kalau yang itu apa namanya Mas? (sambil jari tengahku menunjuk ke tanaman yang berbunga merah muda).

Mas'e: Itu Kamelia (benarnya: Camellia)

Orang Ganteng: Jadi ini toh tanaman yang dibikinin lagu sama Om Ebiet G. Ade?

Mas'e: Masa sih Mas?

Orang Ganteng: Mas nggak tahu kalau tanaman Mas ini dibikinin lagu? sampai empat lagu lho  Mas?

Mas'e: Nggak Mas (sambil geleng-geleng kepala)

Orang Ganteng: Ahhh Mas ini nggak peka, Mas pernah nggak dibilang nggak peka?

Mas'e: Nggak pernah.

Orang Ganteng: Berarti Mas beruntung, beda sama saya, saya sering dibilang nggak peka Mas.

Orang Ganteng: Lho? Udah ahh Mas, ngomong sama Mas jadi ngelantur kemana-mana. Saya nggak beli ya Mas, mungkin lain kali aja Mas. Pamit Mas'e.

Mas'e: Iya Mas, alon-alon.

Akupun pulang karena hari sudah siang, sudah jamnya makan siang, orang-orang pasti lagi makan siang, kecuali aku makannya nasi. Aku sampai rumah dengan cepat karena memang aku cepat-cepat. Aku mau cepat-cepat tidur biar nggak keburu malam. Sebelum tidur aku tiba-tiba ingat sih Mas'e. "Kira-kira Mas'e juga tidur siang nggak ya?"

You May Also Like

0 komentar