SEBUAH JAWABAN
Bagiku, tak ada yang namanya jatuh cinta pada orang yang salah, tepatnya jatuh cinta di situasi yang tak ramah.
Aku setuju kau tak perlu merebutku darinya karena aku bukan piala di suatu lomba.
Selain itu, aku tak mau jadi sesuatu yang gampang direbut lalu pada akhirnya juga gampang untuk direnggut.
Kau juga tak perlu menunggu kami pisah. Karena aku saat ini masih menganggap ia rumah, bukan tempat singgah. Sama sekali tak ada niat untuk mengakhiri kisah.
Tapi…
Kita tak pernah tahu maunya semesta. Dia punya seribu cara untuk memaniskan cerita.
Mungkin saja apa yang kuyakini saat ini salah. Mungkin saja aku belum menemukan rumah namun hanya singgah.
Semua keyakinan kan bisa goyah.
Dan jika kisahku dengannya harus tuntas, jangan buru-buru kau kembali.
Izinkan aku melunakkan kenangan yang terlanjur mengeras. Agar kedatanganmu nanti tak kujadikan obat untuk lukaku, tapi sebagai prolog dari kisah yang akan kumulai.
Aku setuju kau tak perlu merebutku darinya karena aku bukan piala di suatu lomba.
Selain itu, aku tak mau jadi sesuatu yang gampang direbut lalu pada akhirnya juga gampang untuk direnggut.
Kau juga tak perlu menunggu kami pisah. Karena aku saat ini masih menganggap ia rumah, bukan tempat singgah. Sama sekali tak ada niat untuk mengakhiri kisah.
Tapi…
Kita tak pernah tahu maunya semesta. Dia punya seribu cara untuk memaniskan cerita.
Mungkin saja apa yang kuyakini saat ini salah. Mungkin saja aku belum menemukan rumah namun hanya singgah.
Semua keyakinan kan bisa goyah.
Dan jika kisahku dengannya harus tuntas, jangan buru-buru kau kembali.
Izinkan aku melunakkan kenangan yang terlanjur mengeras. Agar kedatanganmu nanti tak kujadikan obat untuk lukaku, tapi sebagai prolog dari kisah yang akan kumulai.
0 komentar