Terjebak
Aku ingin memaki tapi tak ada siapa di sisi.
Apa sepi akan mau mendengar sementara ia sendiri ingin didengar?
Aku ingin mengumpat.
Tapi apa aku punya akal sehat jika harus mengumpat pada kuping-kuping yang tersumbat?
Aku ingin terbang.
Tapi tak ada yang bisa aku pegang, selain janji-janji di kitab suci yang kini usang dan berkabang, akibat lama tak aku pegang.
Aku ingin menangis, menangis tipis saja.
Namun di luar sana gerimis.
Di bawah langit mendung apa mungkin tangisku terbendung?
Yang ada air mata dan air hujan akan berlomba-lomba mana yang lebih pantas diberi tepuk tangan.
Mungkin sebaiknya aku pulang. Pulang ke rahim ibu saja, tapi... bukankah ibu sudah pulang ke sisi-Nya?
0 komentar